Menutup Aurat Dalam Pandangan Ulama Kontemporer

Di era modern ini, jilbab memang sudah marak digunakan oleh kalangan muslimah baik anak-anak maupun dewasa. Tetapi yang menjadi problemnya, masih banyak wanita muslim memakai namun tidak sesuai dengan tuntunan syariat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengungkapkan pandangan ulama kontemporer terhadap menutup aurat dan batasan-batasan perempuan. Metode dalam ialah kepustakaan (library research) teknik analisis isi. Penelitian menemukan bahwa perintah dilandaskan pada Q.S Al-Ahzab [33] : 59 ; An-Nur [24]:31 HR. Tirmidzi 2794 Abu Dawud 4104. Namun dalil tersebut menentukan batas-batas secara terperinci sehingga mengandung berbagai interpretasi titik ikhtilaf di para ulama, termasuk kontemporer. Menurut Hamka Yusuf Al-Qardhawi batasan perempuan seluruh tubuh kecuali wajah telapak tangan, hukumnya wajib. Kemudian menurut Syahrur, terbagi dua pertama, apa membuat merasa malu jika menampakkan bagian-bagian tertentu anggota tubuhnya atau disebut sebagai batas minimal (Al-Hadd Al-Adna); kedua, tangan maksimal Al-A’la). Lalu Quraish Shihab, ia beragumen rambut tidaklah wajib ditutupi karena redaksi [24] 31 memerintahkannya. Dengan demikian, menurutnya bukanlah sebuah melainkan suatu anjuran. Dari keempat atas, pendapat menuai kontroversi umat Islam penafsiran Syahrur Shihab dianggap selaras ijma’ jumhur ulama.